Guru

Guru,
Profesi yg selalu aku tolak dalam impian ku, walau ibuku termasuk bagian dari mereka,

Berusaha sekuat mungkin menolak profesi guru walau akhirnya aku menjadi asisten laboratorium pada masa nya dan memberikan beberapa bagian pengulangan pelajaran kampus. Namun aku mengatakan aku bukan Guru"!

Aku berhasil mendapatkan gelar sarjana Teknik ,bidang Chemistry

Bayangan ku pabrik dengan gaji besar minimal analis

Berjuang pasti

Tapi.. Gender begitu diperhatikan di Negeri ini

Aku perlahan tersingkir akibat itu dan tak adanya' relasi walau kemampuan tak rendah.

Aku memilih untuk tak pergi jauh, mengabdi pada single parents yg kupunya saat ini, Ia begitu tua untuk hidup sendiri.

Aku masuk perlahan dalam dunia guru tanpa disengaja,

Aku mulai merasa aneh dengan dunia ini, dunia penolakan ku, aku mulai menggerutu begitu beruntung mereka yang bisa dengan mudah memilih pabrik mana dan menyentuh uang yg begitu banyak.

Sementara aku tersudut disini menjadi pengajar bahkan sangat dasar, aku merasa terlalu pintar untuk dunia ini.

Sombong nya aku!

Namun tiba-tiba ada segelintir sadar ini,"Bukankah Guru yang Genius menghasilkan pembelajaran Genius untuk Anak yang akan Genius dalam suksesnya?"

Aku tersentak dan menyimpulkan senyum ikhlas dipagi dingin sejuk pedesaan ini,
Berfikir bahwa menghasilkan suatu pembaharuan exacta scientific Plantsite Pabrik ini itu dengan flownya, atau menghasilkan produk hebat dalam analisis kimia ku adalah sebuah pencapaian besar,hebat kataku,.

Ternyata ini lebih hebat disaat aku bisa menikmati hidup ikhlas dengan Pay kecil tapi bisa menciptakan benda hidup yang cerdas,

Malu dengan profesi ini? Tentu tidak, Bahkan ini mengagumkan sekali 😊

Komentar

Postingan Populer