Doa untuk Orang yang Tak Dikenal 2014
"Pertama Aku.."
Aku sering di cap sebagai senior kejam tanpa basa-basi mempertahankan standar dalam pengoperasian laboratorium kampus. Tak jarang semua pengajaran berakhir dengan sumpah serapah mereka. Semua pasti punya sebab akibat awal dari sikap keras ku adalah kekecewaan. Terlahir dengan sikap polos dimana aku percaya semua orang dan berakhir dengan penghianatan, tak pernah tulus dalam hal apapun, dan kejadian ini terlalu klise.
Aku memulai dengan satu prinsip bahwa manusia yang bisa kupercayai hanyalah ibu kandungku. Berjalan tetap hidupku pada zona aman dengan pegangan bahwa aku punya orang yang tak akan bohong padaku,ibuku.!
Pada akhirnya pembuktian Tuhan tak akan pernah membiarkan kita selalu konstan pada zona apapun itu,ya seperti roda berputar kata pepatah lama.
Dan pada akhirnya zona aman berakhir, Ibuku Meninggal dunia, Aku tak punya kepercayaan lagi terhadap manusia, siapapun mereka.
"Ketulusan..""
Apa kau setuju jika aku katakan begitu sulitnya manusia menjadikan sesuatu yang ia kerjakan penuh kata tulus?, baik itu dalam segi uang ataupun harta benda, jasa mereka, dari yang sangat bernilai hingga yang sekilas kecil seperti senyum tulus mereka, entah atas kalkulasi yang merugikan apakah? Aku butaaksara seketika jika disuruh mencari jawaban.
Aku sering menjumpai mereka yang memberikan sesuatu padaku demi mendapatkan sesuatu dariku,
Meminjamkan sesuatu mengharapkan mendapatkan lebih saat dikembalikan.
Tersenyum manis hanya untuk mendapatkan perhatian lebih dan dia akan mendapatkan prioritas lebih dariku sebagai balasan, wah luar biasa, aku muak dengan peristiwa ini, tak percaya, aku memilih untuk tidak menerima alasan apapun dari mereka.
Doa untuk yang tak dikenal.."
Aku lebih memilih mencari tempat tersembunyi sebagai tempat menenangkan diri dari peliknya kelut dunia muslihat, aku suka menikmati alam yang biasanya bersama sepeda sport ku,
Semakin emosi maka semakin kencang dayung sepeda berotasi,
Aku tenang sementara,
Aku melihat sekumpulan anak-anak PAUD berlarian kesana kemari memilih permainan mana yang mereka sukai, tertawa lepas,
Bahagia sekali mereka, bisa memilih, seandainya kita bisa memilih dalam hidup.
Aku terusik sekejap ketika melihat seorang wanita mungkin guru mereka, berkerudung panjang tebal berwarna biru donker ia melihat ku dan kemudian tersenyum padaku, aku membalas dengan senyuman kaku. Aku terbayang selalu senyum itu, benar-benar tulus aku masih mengingat detail detik kejadian itu bahkan setelah lima tahun ini.
Kejadian yang mampu menepis ribuan prinsip kejamku.
Ada yang begitu tulus tersenyum, mungkin pamrih darinya adalah pahala, hanya itu saja.
Saat aku teringat waktu itu aku mendoakan kehidupan yang baik untuknya dan surga dijalan selanjutnya, entah mengapa aku begitu tulus mendoakannya, bahkan aku tak mengenalnya,
Aku hanya mengenal ketulusan nya.
Dan doa untuk nya orang yang tidak dikenal
Komentar
Posting Komentar