Catatan ginting 30 jan 12:49AM

Malam ini dengan segelintir kekhawatiran bersama angin malam.
 
Ya memang aku terlalu lama berada disini.  Aku yang selalu marah pada keadaan kenapa harus pergi jauh dari rumah ku dan mereka yang tinggal tidak jauh dari tempat ilmu mereka.
Benci saat meninggalkan ibu yang terpaku sedih diberanda merelakan aku pergi jauh dengan salam yang ku ulangi agar seperti lelucon demi membungkus kesedihan. Berpura-pura tidak butuh bantuan pria keriput dengan peluhnya. Ya ayah yg dengan ahli tegar yang tau hanya untuk telihat tegar dimataku. Aku dengan makian beserta air mata berjam2  yang kadang ditertawakan anak kecil.

Kuakui memang aku selalu sedih ketika harus kembali menuntut ilmu ditanah rencong dan begitu bahagianya ketika liburan panjang yang rasanya sebulan itu singkat. Aku begitu ingat bergidiknya hatiku bahagia ketika melewati tanda perbatasan. Huporia yang akhirnya menjadi membingungkan ketika aku kehilangan satu tempat untuk melampiaskan rinduku yang tak hilang walaupun aku pulang. IBU ku tetap saja tak ada didapur saat ia memberi tangan basah untuk ku salami sebelum aku pergi,tangan itu basah karena dibasuh cepat setelah masak dengan buru-buru demi bekal yang akan kubawa. Aku juga tidak menjumpai ia yg duduk didepan jendela tua usang menanti ku seperti biasa dalam lamunannya. Aku tidak menemukan ia yang sedang menunggu diberanda depan sambil duduk dilantai dan membalikkan muka dariku agar tidak terlihat sedihnya,aku mulai jarang mendengar suara mesin jahitnya serta tak sama sekali mendengar lantunan ayat alquran ditempat tidur tua favoritnya dengan segelas hilo coklat dan roti tawar. Aaku kehilangan dy dirumahku. Ia tak lagi menunggu dirumahku. Ia pulang ke rumah lain.kerumah Allah.

Dengan kehampaan aku mulai menikmati kehidupan diaceh. Aku menyukai kucing ini bohai namanya,
aku juga punya adik yg banyak keyla.nabila.moza.fardan.silmi dan reza...Aku mulai mengenal orang yang kuanggap kakak, orang yang kuanggap ayah dan ibu. Dan aku mengenal orang yang begitu memahami ku,menikmati alam bersamaku,menikmati mentari terbit,mengamati bentuk awan,menertawakan ku yang menikmati hijaunya sawah, bertanya bersama dibintang mana ibu kami berada, meream amarahku dengan bijak,menghilangkan kebosann ku dengan menunjukkan ribuan burung berayun malam pada tali itu dan melihat mereka terbang. Indah sekali senyuman dari kaca spion itu yang memaksaku senyum dibalik banyaknya kesedihanku.Sangat indah. Dan aku tak pernah merasakan merindu seperti ini. walau kau dan aku tak bisa bersama dan kau juga pergi terlebih dulu meninggalkan ku dengan sejuta kenangan yg tak bs kulupa hingga mati. Merindu walau sekedar kau tanyakan kabar.Aku tak mengapa kita tak bisa memaksakan kebersamaan dan engkau bukan sebuah kesalahan,tak pernah menyesal mengenalmu.Kubiarkan kau pergi bersama cinta sejatimu.

Saat ini studyku hampir selesai tak lama lagi aku akan pergi kembali kekotaku. Dan untuk pertama kali ceremonial air mata yang biasanya jatuh ketika meninggalkan rumah  akan jatuh waktu aku akan pergi meninggalkan aceh.
Rasanya semuanya terlalu lambat untuk mengenalku sehingga semua terasa singkat.
Aku hanya bisa meninggalkan kalian dengan titipan doaku.aku tak tau kapan aku bisa kembali lagi

Selamat tinggal kenangan dengan senyuman aku pergi

Komentar

Postingan Populer